IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan Total
Suspended Solid dan Total Dissolved solid yang di lakukan selama penelitian di
UPT laboratorium lingkungan badan lingkungan hidup Provinsi Bengkulu, di dapat
hasil data analisa yang disajikan dalam bentuk Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5
yang tertera di bawah ini:
4.1
Analisa Total Suspended Solid
Tabel 3.
Hasil Pengujian Kadar Total Suspended Solid (TSS) Pada Air Sungai
|
|
|
Analisa Total Suspended Solid (TSS)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
No
|
Kode Sampel
|
Berat Kertas Saring (mg)
|
Volume (ml)
|
Hasil (mg/L)
|
Keterangan
|
|
|
|
Awal
|
Akhir
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
063A-31-3-2016
|
107,6
|
108,9
|
|
500
|
2,6
|
*
|
2
|
063B-31-3-2016
|
107,9
|
115,1
|
|
500
|
14,4
|
**
|
3
|
063C-31-3-2016
|
108
|
111,1
|
|
500
|
6,2
|
***
|
4
|
063D-31-3-2016
|
108,9
|
114,1
|
|
500
|
11
|
**
|
5
|
063E-31-3-2016
|
106,8
|
115,8
|
|
500
|
18
|
***
|
6
|
063F-31-3-2016
|
107,6
|
119,1
|
|
500
|
23
|
**
|
7
|
063G-31-3-2016
|
108,6
|
117
|
|
500
|
16,8
|
***
|
8
|
063H-31-3-2016
|
109
|
126,8
|
|
500
|
35,6
|
**
|
9
|
063I-31-3-2016
|
107,9
|
112,1
|
|
500
|
8,4
|
***
|
10
|
063J-31-3-2016
|
108,9
|
130
|
|
500
|
42,2
|
**
|
11
|
063K-31-3-2016
|
108,9
|
118,8
|
|
500
|
19,8
|
***
|
12
|
063L-31-3-2016
|
108,9
|
144
|
|
50
|
702
|
****
|
13
|
DPL
063L-31-3-2016
|
108,3
|
142
|
|
50
|
674
|
**
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
(*) adalah Hulu Sungai
(**) adalah Penyumbang /
anak sungai
(***)
adalah Badan sungai
(****)
adalah Hilir Sungai
Pengujian air
sungai dan limbah industri karet ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Total Suspended Solid (TSS) dalam air
sungai dan industri karet, serta menentukan apakah Total Suspended Solid (TSS) pada contoh uji tersebut memenuhi
standar baku mutu atau melewati batas baku mutu yang telah ditetapkan
pemerintah.
Total Suspended Solid (TSS) adalah jumlah berat dalam mg/Liter kering
lumpur yang ada dalam limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran
berukuran 1,5 mikroon.
Analisa Total
Suspended Solid (TSS) Secara Gravimetri Pada Air Sungai
Dari
Tabel 3 kode sampel 063L-31-3-2016 pada penyumbang (anak sungai) menunjukkan
tingginya parameter untuk Total Suspended
Solid (TSS) yaitu 720 mg/L. Ini tidak diperbolehkan sebagi kebutuhan
sehari-hari, sesuai dengan standar baku mutu Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No: 82 Tahun 2001 “Teentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalin
Pencemaran Air” yaitu 50 mg/L untuk golongan II pada kelas air. Pada kode
sampel 63L-31-3-2016 merupakan bagian yang sangat dekat dengan hilir sungai.
Dimana bagian dari sampel ini terjadi aktifitas kegiatan limbah rumah tangga
(domestik), kegiatan pertanian dan perkebunan, dan limbah cucian kendaraan yang
menyebabkan kandungan Total Suspended
Solid (TSS) tersebut tinggi, sehingga menyebabkan kualitas air sungai
tersebut menurun.
Dampak
yang akan terjadi jika Total Suspended
Solid (TSS) tersebut tinggi sebagai berikut:
1. Masuknya padatan
tersuspensi ke dalam perariran dapat menimbulkan kekeruhan air.
2. Menyebabkan
menurunnya laju fotosintesis fitoplankton, sehingga produktivitas primer
perariran menurun, yang ada pada gilirannya menyebabkan terganggunya
keseluruhan rantai makanan.
3. Tingginya Total Suspended Solid (TSS) dapat
mengganggu biota perairan seperti ikan, karena Total Suspended Solid (TSS) akan tersaring oleh ingsang, sehingga
pernafasannya terganggu.
4. Jika sinar matahari
terhalangi dari dasar tanaman, maka tanaman akan berhenti memproduksi oksigen
dan akan mati, serta terjadi pedangkalan pada air tersebut, karena terlalu
besarnya Total Suspended Solid (TSS)
yang ada.
5. Dapat membuat
kualitas air menjadi menurun, dan terjadi peningkatan suhu air.
6. Dapat mengganggu
ekosistem di perairan tersebut.
Untuk
mengetahui tingkat presisi (%RPD) dilakukan analisa duplo pada kode sampel
063L-31-3-2016 yang bertujuan sebagai jaminan mutu agar diperoleh data yang
valid dengan ketentuan nilai presisi kurang dari 5%, dari analisa ini di dapat
nilai presisi sebesar 4,069%. Hal ini dikatakan data yang diperoleh masih
memenuhi standar untuk presisi yaitu dibawah 5%. Pengertian presisi itu sendiri
adlah nilai kepastian suatu rangkaian hasil pengujian diantara hasil-hasil itu
sendiri. Tujuan untuk mengetahui kompetennya suatu analisa pada proses
pengujian yang memenuhi standar.
Penyebab utama
terjadinmya Total Suspended Solid
(TSS), sebagai berikut:
1.
Air limbah
industri dan Domestik
Air buangan
dari IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dapat menambahkan kadar padatan tersuspensi
ke sungai. Sehingga kualitas dari air sungai dapat menurun, usahakan sebelum
membuang limbah industri, kadar Total Suspended Solid (TSS) sudah sesuai dengan ketetapan
yang berlaku.
2.
Terjadi
pembusukan tumbuhan dan hewan
Tanaman dan
hewan yang membusuk juga mempengaruhi kadar Total Suspended Solid (TSS), partikel
organik yang ada dlam proses pembusukan dapat berkontribusi pada meningkatnya
konsentrasi Total Suspended Solid (TSS).
3.
Longsoran, dan
Erosi tanah
Erosi tanah
yang disebabkan oleh gangguan dari permukaan tanah. Erosi tanah dapat
disebabkan oleh bangunan dan konstruksi jalan, kebakaran hutan, logging, dan pertambangan.
Hal ini akan menyebabkan konsentrasi
Total
Suspended Solid (TSS) tersebut menjadi
meningkat dan mempengaruhi lingkungan.
Solusi untuk
masalah kadar Total Suspended Solid (TSS) tinggi, sebagai berikut:
1.
Mengurangi pembuangan limbah domestik atau
berbagai aktifitas yang menyebabkan kadar Total
Suspended Solid (TSS) tinggi.
2.
Menghentikan kegiatan seperti ilegal loging, dan
memgurangi pembangunan di sekitar sungai yang dapat membuat terjadi erosi pada
tanah.
3.
Limbah pabrik industri harus diolah agar aman
sebelum dibuang ke badan sungai, karna dapat mempengaruhi kadar Total Suspended Solid (TSS) di sungai.
4.2 Analisa Total Dissolved Solid
Tabel 4. Hasil Pengujian Kadar Total Dissolved Solid (TDS) Pada Air Sungai
Analisa
Total Dissolved Solid (TDS)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
No
|
Kode Sampel
|
Hasil mg/L
|
Keterangan
|
1
|
063A-31-3-2016
|
28
|
*
|
2
|
063B-31-3-2016
|
52
|
**
|
3
|
063C-31-3-2016
|
40,9
|
***
|
4
|
063D-31-3-2016
|
29,3
|
**
|
5
|
063E-31-3-2016
|
136,1
|
***
|
6
|
063F-31-3-2016
|
98,1
|
**
|
7
|
063G-31-3-2016
|
70,1
|
***
|
8
|
063H-31-3-2016
|
78,1
|
**
|
9
|
063I-31-3-2016
|
54,5
|
***
|
10
|
063J-31-3-2016
|
65,1
|
**
|
11
|
063K-31-3-2016
|
61,1
|
***
|
12
|
063L-31-3-2016
|
33,9
|
****
|
13
|
063J-31-3-2016
|
64
|
**
|
Keterangan: (*) adalah Hulu Sungai
(**) adalah Penyumbang /
anak sungai
(***) adalah Badan
sungai
(****) adalah Hilir
Sungai
Sebelum
melakukan uji Total Dissolved Solid (TDS)
terlebih dahulu alat TDS meter dikalibrasikan agar mendapat hasil yang
akurat dalam megukur. Faktor yang mempengaruhi pada saat mengkalibrasi adalah :
1. Suhu kalibrasi dan
Lingkungan
Suhu
yang digunakan untuk mengkalibrasikan adalah 25oC (sesuai instruksi
kerja alat) dan suhu ruangan lingkungan yang digunakan saat mengkalibrasikan
adalah (25oC – 30oC), jika suhu kalibrasi digunakn tidak
sesuai instruksi kerja alat, maka semakin besar pula ketidak akuratan yang
didapat.
2. Konsentrasi larutan
kalibrasi
Larutan kalibrasi
yang digunakan untuk kalibrasi adalah KCl 0,01 M sesuai instruksi kerja alat) konsentrasi
larutan kalibrasi juga mempengaruhi keakuratan alat.
Dari tabel 4
untuk semua kode sampel uji, menyatakan rendahnya nilai untuk parameter Total Dissolved Solid (TDS), dimana
nilai tersebut masih di bawah baku mutu kualitas air sungai sesuai dengan
standar baku mutu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 82 Tahun 2001
“Tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air” yaitu sebesar
500 mg/L untuk golongan II pada kelas air.
Dampak
yang akan terjadi jika Total Dissolved
Solid (TDS) ini melebihi baku mutu adalah:
1. Dampak terhadap
lingkungan
- Kandungan Total Dissolved Solid (TDS) yang tinggi
berdampak buruk pada lingkungan, terutama dapat menghambat resapan air dalam
tanah dengan menutupi pori-pori.
- Akan mengurangi
penetrasi sinar matahari ke dalam air, yaitu mempengaruhi regnerasi oksigen
serta fotosintesis.
- Dapat membuat kualitas
air menjadi menurun, dan terjadi peningkatan suhu air.
2. Dampak terhadap
kesehatan
Total Dissolved Solid (TDS) tidak berdampak langsung pada
kesehatan karena efek kandungan TDS di dalam air adalah rasa pada air, yaitu
air menjadi seperti garam. Sehingga jika air tidak sengaja mengandung TDS lalu
terminum, maka akan terjadi akumulasi garam di dalam ginjal manusia dalam waktu
lama. Sehingga lama kelamaan akan mempengaruhi fungsi fisiologis ginja.
Dalam
pengujian Total Dissolved Solid (TDS)
ini dilakukan analisa duplo pada kode sampel 063J-31-3-2016 yang bertujuan
sebagai jaminan mutu agar diperoleh data yang valid dengan ketentuan nilai
presisi kurang dari 5%, dari analisa ini di dapat nilai presisi sebesar 1,704%.
Ini berarti data tersebut dapat di laporkan.
Penyebab
utama terjadinya Total Dissolved Solid
(TDS) sebagi berikut:
1. Bahan anorganik
berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan
Contoh
: air buangan sering mengandung molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang
larut air.
2. Aktifitas limbah
rumah tangga dan pabrik
Air
buangan limbah industri pabrik dan rumah tangga juga membuat kadar Total Dissolved Solid (TDS) dalam air
meningkat. Karena ketika masuk ke dalam air beberapa dari endapan-endapan
tersebut, akan terlarut dan menyatu di dalam air.
3. Pupuk limpasan
Pupuk
limpasan dapat larut dalam air sehingga membuat kadar Total Dissolved Solid (TDS) dalam air meningkat.
4. Terjadi pembusukan
tumbuhan dan hewan
Tanaman dan hewan yang membusuk juga
mempengaruhi kadar Total Dissolved Solid (TDS), partikel organik yang ada dlam proses pembusukan dapat
berkontribusi pada meningkatnya konsentrasi Total Dissolved Solid (TSS).
4.3 Analisa Total
Suspended Solid
Tabel 5. Hasil Analisa Kandungan Total Suspended Solid (TSS) pada air
limbah industri karet.
|
|
|
Analisa Total
Suspended Solid (TSS)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
No
|
Kode Sampel
|
Berat
Kertas Saring (mg)
|
Volume (ml)
|
Hasil
(mg/L)
|
Keterangan
|
|
|
|
Awal
|
Akhir
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
080-14-4-2016
|
110
|
115
|
|
500
|
10
|
*
|
2
|
080A-14-4-2016
|
109
|
118
|
|
100
|
81
|
**
|
3
|
DPL 080-14-4-2016
|
111,1
|
119
|
|
100
|
79
|
**
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
(*) adalah Hulu sungai
(**)
adalah Outlet IPAL
Analisa Total Suspended Solid (TSS) secara
gravimetri pada outlet limbah dan hulu sungai
Pada
tabel 5 adalah data hasil uji kandungan Total
Suspended Solid (TSS) pada air limbah industri karet. Dimana ada 2 titik
lokasi sampel yang di analisa di UPT. Laboratorium lingkungan Badan Lingkungan
Hidup Provinsi Bengkulu. Pada kode sampel 080-14-4-2016 adalah hulu sungai, dan
080A-14-4-2016 adalah outlet IPAL industri karet. Dari kedua sampel tersebut di
dapat kandungan Total Suspended Solid (TSS) untuk hulu sungai adalah 1,75 mg/L dan untuk
bagian outlet IPAL didapat hasil 81 mg/L. Dari hasil analisa tersebut
menyatakan untuk outlet limbah industri karet masih memenuhi baku mutu sesuai
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang “Baku mutu limbah cair industri karet”, yang mana batas maksimum untuk Total Suspended Solid (TSS) untuk
industri karet adalah 100 mg/L. Sedangkan untuk titik lokasi bagaian hulu
sungai masih memenuhi baku mutu limbah cair industri karet.
Outlet adalah titik dimana limbah cair
pengolahan karet sudah melewati Intalasi Pengolahan Air Limbah dan siap untuk
dialirkan kebadan sungai atau tempat pembuangan lainnya karena tidak
mengakibatkan terjadinya pencemaran air. Pada titik outlet ini standar baku mutu limbah cair sudah diterapkan. Dari data tersebut untuk bagaian outlet IPAL
ini bisa langsung dibuang, karena masih memenuhi baku mutu yang di tetapkan.
Hal ini terjadi karena Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perusahaan
tersebut memiliki kinerja yang baik, sehingga outlet yang dihasilkan dari IPAL tersebut memenuhi standar baku mutu.
IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang ada pada umumnya merupakan gabungan dari
proses pengolahan air limbah secara fisik-mekanik, kimia dan biologi.
Pengolahan air limbah secara fisik- mekanik dan kimia pada dasarnya sama
dengan pengolahan air bersih. Kegiatan pembangunan industri adalah salah satu
kegiatan sektor ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Limbah yang sering dipermasalahkan adalah limbah industri karena
limbah industri mengandung pencemaran yang dapat merusak lingkungan hidup. Limbah
yang sering dihasilkan dapat berbentuk cair, gas maupun padat. Upaya untuk
mengatasi pencemaran lingkungan tersebut adalah dengan mengatur pembuanagn air
limbah industri dan meningkatkan proses pengolahan air limbah pada suatu
industri sehingga limbah yang akan dialirkan tidak menimbulkan pencemaran air
dan lingkungan.
Dampak
yang akan terjadi jika Total
Suspended Solid (TSS) tinggi sebagai berikut:
1. Menyebakan turunnya
kualitas air tersebut, dan menimbulkan kekeruhan pada air.
2. Menjadi tempat media
berkembang biaknya mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga
lainnya yang dapat menjadi media transmisi penyakit, terutama penyakit –
penyakit dapat yang penulrannya melalui air tercemar seperti Cholera, Typus abdominalis, dan lain-lain sebagainya.
3. Jika sinar matahari
terhalangi dari dasar tanaman, maka tanaman akan berhenti memproduksi oksigen
dan akan mati, serta terjadi pendangkalan pada air tersebut, karena terlalu
besarnya Total
Suspended Solid (TSS) yang ada.
4. Tingginya kadar Total Suspended Solid
(TSS) membuat kadar zat toxic (Racun), logam berat
mudah larut pada suspended tersebut.
5. Dapat mengganggunya Rantai makanan di
dalam perairan, serta membuat lingkungan yang tidak seimbang.
Solusi untuk masalah kadar Total Suspended Solid (TSS) tinggi pada limbah karet,
sebagai berikut:
1.
Limbah
pabrik industri harus diolah agar aman sebelum dibuang ke badan sungai, karna
dapat mempengaruhi kadar Total Suspended Solid
(TSS) di sungai.
2.
Untuk proses pada IPAL yang harus diperhatikan
adalah pada proses sedimentasi dan koagulasi karena di proses ini suspended di
pisahkan. Jika di proses ini suspedednya masih tinggi maka bagian dari
sedimentasi dan koagulasi yang harus diperbaiki.
Untuk
perhitungan analisa Padatan tersuspensi total pada air limbah industri karet dapat dilihat di Lampiran 3.